Wirausaha Produk Kerajinan Hiasan dari Limbah
A.
Kerajinan
sebagai Bagian dari Industri Kreatif
Dunia telah
melewati empat gelombang peradaban ekonomi, yaitu :
- Gelombang Ekonomi Pertanian, saat pertanian menjadi penggerak ekonomi yang utama.
- Gelombang Ekonomi Industri, yang diawali dengan revolusi industri dan perkembangan permesinan, saat industri manufaktur bermunculan dan menghasilkan produk secara massal.
- Gelombang
Ekonomi Informasi, gelombang ini muncul akibat inovasi di bidang teknologi informasi.
- Gelombang Ekonomi Kreatif, saat penggerak utama ekonomi adalah ide kreatif yang membuat ekonomi terus tumbuh.
Industri-industri yang termasuk ke dalam industri kreatif dikelompokkan ke dalam 14 sub sektor, yaitu :
|
credits to : nemupalu.blogspot.com | |
B.
Kewirausahaan Produk Kerajinan
Hukum ekonomi
dasar menjelaskan hubungan antara ketersediaan barang di pasar (supply) dan
permintaan pembeli (demand). Titik temu antara keduanya merupakan harga jual produk. Produk kerajinan memanfaatkan keterampilan tangan, proses pengerjaannya membutuhkan waktu yang cukup lama, sehingga memberikan peluang untuk memasuki pasar sebagai
produk dengan jumlah terbatas dengan keunikannya. Produk yang unik dengan jumlah terbatas dapat memiliki harga jual yang tinggi.
Peluang kerajinan
untuk menjadi produk dengan harga yang tinggi harus dipastikan dengan melakukan
riset pasar terhadap minat dan selera pembeli. Hasil riset akan mendasari
proses perancangan produk kerajinan yang inovatif. Rancangan produk terwujud
melalui kegiatan wirausaha dengan didukung oleh 6M; Man (manusia), Money (uang), Material (bahan),
Machine (peralatan), Method (cara kerja), dan Market (pasar).
Skema proses dalam wirausaha kerajinan
|
sumber : Buku Prakarya dan Kewirausahaan Kelas XII |
C. Produk Kerajinan Hiasan dari Bahan Limbah
Jenis-jenis Produk Hiasan
Produk kerajinan Indonesia memiliki potensi besar untuk
berkembang. Kreativitas dan keterampilan didukung pula oleh keragaman hayati
dari masing-masing daerah. Perkembangan industri di setiap daerah juga membuka
peluang diperolehnya bahan baku untuk kerajinan. Kerajinan menampilkan
keindahan yang dihasilkan oleh ketermplan tangan dari proses pembuatannya. Salah satu produk kerajinan yang dapat dikembangkan adalah produk hiasan.
Produk hiasan dapat ditemui di berbagai tempat di
sekitar kita. Dilihat dari penempatannya, produk hiasan dapat ditemui di dalam
rumah (interior) yang berfungsi menghias dan membuat suasana tertentu di dalam
ruangan dan di luar rumah (eksterior) yang berfungsi
untuk menghias pagar, taman, atau dinding di bagian luar rumah. Produk hiasan
juga dapat ditemui di kendaraan atau dikenakan manusia (perhiasan)
Produk Hiasan dan Nilai Estetik
Produk hiasan adalah produk yang memiliki fungsi hias.
Beberapa produk hiasan hanya berfungsi sebagai elemen visual yang memperindah
suasana dan tampilan suatu produk. Beberapa produk hiasan lainnya di samping memiliki fungsi hias, juga memiliki fungsi pakai. Contohnya adalah kerajinan kincir angin yang ditempatkan di halaman
dan bingkai foto. Produk dengan fungsi pakai bila memiliki nilai keindahan yang tinggi, dapat pula digolongkan menjadi produk hiasan.
Setiap produk yang dipakai atau yang disebut dengan produk fungsional pada dasarnya memiliki nilai estetik. Suatu produk yang memiliki nilai fungsional yang tinggi biasanya memiliki nilai estetik yang rendah, sedangkan suatu produk yang besar nilai estetiknya biasanya memiliki nilai fungsional yang rendah bahkan bisa juga tidak memiliki nilai fungsional
Produk dapat disebut sebagai hiasan apabila memakai nilai
estetik atau nilai keindahan. Keindahan dapat dihasilkan dari pengolahan
material untuk menghasilkan bentuk, warna, dan tekstur yang indah. Setiap bahan
memiliki peluang diolah menjadi produk hiasan, termasuk bahan limbah seperti kaleng, plastik, kaca, kulit telur, batok kelapa, kulit kerang, dan kertas.
D. Bahan Baku Limbah untuk Kerajinan
Material dan Bentuk Limbah
Limbah adalah sisa suatu usaha dan/atau kegiatan.
Limbah adalah salah satu dari suatu kegiatan atau proses. Wujud limbah dapat dibagi
menjadi limbah padat, cair, dan gas. Suatu kegiatan industri atau rumah tangga dapat menghasilkan lebih dari satu macam limbah padat. Contohnya dari kegiatan di parbik garmen
yang memproduksi pakaian, dihasilkan limbah berupa sisa potongan kain dengan
berbagai ukuran, sisa benang, dan sisa selongsong benang.
Kegiatan yang menghasilkan limbah dapat dibedakan
menjadi kegiatan di rumah tangga dan di industri. Limbah di industri biasanya
berjumlah banyak dengan bentuk dan ukuran yang serupa sedangkan limbah padat
yang dihasilkan rumah tangga lebih beragam baik dari jenis, bentuk, dan
ukurannya. Limbah industri maupun rumah tangga memiliki potensi untuk dibuat kerajinan hiasan.
Produk hiasan harus memiliki nilai estetis yang tinggi. Nilai
estetis dapat dihasilkan dengan kemampuan mengolah material sesuai dengan karakter
yang dimiliki oleh material tersebut. Peluang pengolahannya bergantung pada jenis, sifat dasar bahan, bentuk dan ukurannya. Pengolahan juga harus memperhatikan warna
dan tekstur dari limbah agar diperoleh kualitas produk yang baik.
Bahan Utama dan Bahan Pendukung
Sebuah produk hiasan pada umumnya terdiri atas bahan
utama dan bahan pendukung. Bahan utama adalah yang memiliki nilai estetik,
sedangkan bahan pendukung berfungsi untuk konstruksi. Contohnya produk hiasan bingkai foto yang dihiasi pecahan kaca, atau kulit kerang, menggunakan bahan pendukung kayu untuk konstruksi bingkainya. Bahan baku limbah yang terbuat dari material solid seperti logam, kaca, plastik, atau kayu dapat digunakan untuk penghias sekaligus konstruksinya.
Bahan Baku Limbah di Lingkungan Sekitar
Setiap daerah memiliki potensi sumber bahan baku limbah
yang berbeda-beda. Beberapa daerah pantai memiliki limbah kerang laut dengan
jumlah banyak, sedangkan daerah penghasil minyak kelapa akan memiliki limbah
berupa tempurung kelapa. Ada jenis limbah yang terdapat di hampir setiap tempat di Indonesia, contohnya kulit dan bonggol jagung, daun kering, tulang dan kulit hewan, dan sampah plastik kemasan.
Indonesia memiliki kekayaan alam dengan ragam tanaman
dan hewan. Setiap daerah di Indonesia juga dapat memiliki keragaman aktivitas/
kegiatan yang khas. Setiap kegiatan dapat menghasilkan limbah.